Desember 02, 2014

Sinergi formal dan non-formal

Akhir pekan kemarin, Sabtu dan Minggu, dua hari berturut-turut aku dan beberapa teman mesti ngantor untuk menghadiri dua agenda terkait kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Asmat dan Disperindag Jatim. 


Sabtu, 29 Nopember 2014, Wakil Bupati Kab.Asmat Dr. Yulius Pangandanan, Sp.B menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan Politeknik SAKTI Surabaya dalam rangka menyiapkan pendidikan Diploma 3 para calon mahasiswa dari Kab. Asmat di Politeknik SAKTI Surabaya mulai tahun akademik 2015/2016. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kabag Hukum dan Kabag Sosial Kab. Asmat beserta Ketua Komisi C DPRD Kab. Asmat.

Sebenarnya kami telah empat tahun belakangan ini mendidik beberapa mahasiswa Papua dari Timika dan Asmat. Tapi baru kali ini diwadahi secara resmi melalui penandatanganan kerjasama dan dihadiri langsung oleh pejabat teras Kab. Asmat. Bahkan pada acara itu Bapak Wakil Bupati yang akrab dipanggil pak dokter -sebelum menjadi pejabat beliau aktif berprofesi sebagai dokter spesialis bedah- sempat berdialog langsung dg beberapa mahasiswa Asmat angkatan sebelumnya. Pak dokter berpesan pd kami untuk selalu menjaga komunikasi dg Pemkab Asmat terkait segala permasalahan pendidikan dan kebutuhan mahasiswa mereka nantinya. Beliau juga sangat berharap semua mahasiswa Asmat yg melanjutkan studi di tempat kami menjadi lulusan yg siap pakai - siap berkarya, bukan hanya sekedar pulang ke kampung halaman dengan membawa ijazah.

Minggu, 30 Nopember 2014, Pelatihan Pengelasan Strata Intermediate yang diselenggarakan oleh Disperindag Jawa Timur bekerjasama dengan Politeknik SAKTI Surabaya resmi ditutup oleh Bapak Dr. Drajat Irawan - Kabag Alat Industri Transportasi Elektronika & Telematika. Peserta pelatihan sebanyak 17 orang terdiri dari karyawan beberapa perusahaan galangan kapal di Jawa Timur. Acara penutupan juga dihadiri oleh Kasie Maritim Disperindag Jawa Timur. Bapak Drajat juga memberikan paparan pentingnya peran industri galangan kapal terkait agenda besar kemaritiman nasional saat ini. Hal itu juga sebagai motivasi dan tambahan wawasan bagi peserta yg merupakan karyawan galangan kapal, dengan harapan mereka dapat 'menularkan' nya ke rekan kerjanya dan manajemen perusahaannya.

Pelatihan pengelasan strata intermediate tersebut merupakan rangkaian pelatihan yang dimulai beberapa minggu sebelumnya, dimana divisi pelatihan kami - LKP SAKTI juga bekerjasama dengan Disperindag mengadakan Pelatihan Start Up Teknik Pengelasan bagi IKM Komponen Kapal.

Selain pelatihan pengelasan, tempat kami juga siap memberikan pelatihan lainnya, antara lain pelatihan mesin perkakas, pompa, instalasi listrik sederhana & gedung bertingkat, PLC, melilit motor listrik, perbaikan & perawatan komputer, jaringan komputer, IT Essentials Cisco, pelatihan export import serta perpajakan.

Dua agenda di atas, yg satu mewakili ranah pendidikan formal, yg satu lagi mewakili ranah pelatihan (pendidikan non formal), dua-duanya merupakan lahan kami untuk berkarya bagi masyarakat, dua-duanya saling bersinergi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat…Semoga.

November 24, 2014

Agar Nasehat Bekerja Dahsyat Pada Anak

Sabtu, 22 Nopember 2014 berkesempatan hadir di acara parenting di sekolah anak bungsuku. Kebetulan juga dia dan beberapa temannya dipilih oleh Ustadzah Diah dan Ustadzah Isti (wali kelasnya) untuk mendemokan hafalan surat pendek dan beberapa do'a pada pembukaan acara tersebut yg mengusung tema "Agar Nasehat Bekerja Dahsyat Pada Anak".

Ustadzah Ana yang membawakan tema tersebut mampu memaparkan dengan cukup terstruktur, tajam dan menarik disertai dalil Al Qur'an & hadits sahih. Paparan diawali dengan renungan - ini salah satunya "Anakku...kadang aku merasa repot saat kau ingin ikut serta pergi denganku, padahal akan tiba saatnya kau tak mau lagi kuajak pergi walau sudah kubujuk rayu" .

Renungan yg intinya mengingatkan kita bhw sebenarnya kita atau ortu-lah yg membutuhkan anak-anak kita. Jadi jangan merasa terbebani dg kerepotan mengasuh dan merawat mereka terutama pada masa 'emas' pendampingan terhadap mereka yg sebenarnya cukup singkat, karena ada saatnya kita akan 'rindu' dengan rengekan dan ketergantungan mereka.

Berikut rangkuman paparan beliau :
  • An Nisa 9 dan  Al Kahfi 46: kita harus merasa kuatir/takut untuk meninggalkan generasi yang lemah : (1) lemah akidah,  (2) lemah ibadah (3) lemah ahlaq (4) lemah harta. Tiga poin pertama yg seharusnya menjadi prioritas utama kita dalam menyiapkan bekal untuk anak-anak, bukan poin yg keempat - jadi janganlah bekal harta yg menjadi kekuatiran terbesar kita.
  • Pemberian terbaik dari ayah untuk anaknya adalah ahlaq yg baik (bukan hanya nafkah) - HR Tirmidzi. 
  • Potret penting agar nasehat kita bekerja dahsyat pada anak : Luqman al Hakim dalam Al Qur'an (Luqman 12-13) - seorang manusia biasa dengan teladan dan nasehat buat anaknya yg luar biasa- tutur katanya penuh hikmah dan rasa syukur.
  • Hikmah = pemahaman yg baik thd masalah yg dihadapi, ilmu dan tutur kata yg baik
  • Nasehati anak sesuai porsi dan fokus pada masalahnya, tidak panjang lebar, dan jangan terlalu mengumbar nasehat serta mengumbar kesalahannya. Menurut beliau, anak TK hanya mampu menerima nasehat yg singkat - max 15 kata, jadi nasehatilah mereka jika melakukan kesalahan dengan singkat dan fokus pd masalah saat itu.
  • Cara-cara lainnya adalah dengan bercerita singkat, memberi contoh/teladan, menggambar (misal menggambar monyet sedang makan dengan tangan kiri - agar anak kita tidak mencontohnya), gunakan bahasa tubuh yg selaras dan mendukung pada saat memberi nasehat, beri nasehat sambil bermain, dan jalankan konsekuensi dari nasehat yg kita berikan.
  • Tidak mengapa menasehati anak dengan kalimat 'larangan' , jika itu merupakan hal yg prinsip atau dapat membahayakan anak. Jangan terkecoh dgn anjuran ini : hindari pemakaian kalimat melarang atau biarkan anak mencoba semua hal yg diinginkan dengan alasan eksplorasi atau alasan lainnya.
  • Jadilah 'model' yg baik untuk anak-anak kita, agar mereka mempunyai figur yg baik untuk dicontoh/diteladani, jangan hanya memasrahkan hal tersebut pada guru-gurunya. Sehingga nasehat kita 'masuk' ke otak mereka, bukan hanya nasehat gurunya.
  • Upayakan anak sering melihat kebiasaan baik kita di rumah, misal sholat berjama'ah dan tepat waktu, bangun untuk sholat malam, makan dan minum sambil duduk dan menggunakan tangan kanan, mengucapkan kalimat toyyib (ungkapan syukur, takjub dan istighfar), dan hal baik lainnya. Dengan harapan semua itu dapat terus terekam di alam bawah sadarnya dan menuntunnya untuk melakukan hal yg sama kelak.
  • Manfaatkan tiga momen yg tepat untuk menasehati anak yaitu : saat bepergian, saat makan bersama (sekaligus memberi contoh adab makan sesuai sunnah), dan saat anak sakit.
  • Selalu tanamkan pd diri kita bhw saat kita berproses menjalankan fungsi sebagai ortu sebaik mungkin sesuai Qur'an dan sunnah akan selalu dinilai oleh Allah Ta'ala.
Semoga bermanfaat... sebagai nasehat untuk diri sendiri, keluargaku dan pembaca.
Terima kasih Ustadzah Ana, terima kasih Ibu Kasek. TK Insan Kamil dan semua gurunya serta tak lupa juga terima kasih pada Ibu Ketua Komite dan semua anggotanya yg telah mewujudkan acara tersebut dan banyak acara sosial/parenting lainnya (maafkan saya yg kurang aktif). Jazakumullahu khoiron katsiro..



November 10, 2014

Tentang KKNI, SKPI dan RPL

Kamis minggu lalu berkesempatan hadiri sosialisasi KKNI, SKPI dan RPL di kantor Kopertis Wil 7. Pemateri utamanya adalah ibu Megawati Santoso - dosen ITB yg juga anggota Tim KKNI DIKTI. Sesuai Permendikbud no. 81 Tahun 2014, setiap perguruan tinggi wajib membekali tiap lulusannya dengan dua 'kertas' yaitu Ijazah dan SKPI, dan dapat ditambah RPL jika diperlukan

Apa definisi KKNI, SKPI dan RPL? Serta bagaimana kaitannya? Adakah kurikulum berbasis KKNI? Silahkan simak poin-poin berikut ini yang coba kurangkum berdasarkan pemaparan pemateri dan referensi lainnya. Rangkuman tersebut sekaligus juga untuk 'meluruskan' pemahamanku tentang KKNI yg mungkin keliru sebelumnya (baca bahasan pembuatan kurikulum-nya di sini)  :
  • KKNI = Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia = Indonesian Qualification Framework (IQF), tidak menuntut revisi atau perombakan kurikulum, jadi istilah penyusunan kurikulum berbasis KKNI dirasa kurang tepat. Yang ada adalah istilah KPT = Kurikulum Perguruan Tinggi, sehingga kurikulum boleh disusun berbasis kompetensi (KBK) atau yg lain, asalkan ada deskripsi profil lulusan dan capaian pembelajaran yang akan dicapai oleh prodi ybs. 
  • Capaian pembelajaran (CP) atau learning outcomes adalah sesuatu yg dimiliki oleh lulusan setelah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran.
  • Capaian pembelajaran dirumuskan hanya untuk setiap prodi, bukan untuk setiap mata kuliah. 
  • Tidak ada atau belum ada standar baku dalam merumuskan profil lulusan dan CP kemudian menurunkannya sampai dihasilkan sebuah kurikulum (ada beberapa alternatif perumusan). 
  • Review KPT yg berjalan, cek apakah profil lulusan dan CP nya sudah sesuai KKNI (tidak harus merombak). Cek juga apakah ada iptek terbaru / trend job baru terkait kompetensi prodi dgn cara browsing atau cara lainnya. jika diperlukan dapat menghapus / mengganti mata kuliah dalam kurikulum yg sedang berjalan (at least dapatkan demo atau gambaran atau teori ttg hal baru tsb)
  • KKNI / IQF berfungsi untuk menyetarakan standar kompetensi lulusan sekaligus untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga pendidikan (otonomi memang merupakan hakekat perguruan tinggi, tapi otonomi tanpa akuntabilitas =  anarkis, begitu menurut beliau)
  • KKNI meliputi sikap & tata nilai, pengetahuan, kemampuan kerja, serta tanggung jawab & wewenang (umumnya perguruan tinggi di negara maju tidak mencantumkan sikap & tata nilai dalam CP nya, karena sudah 'embedded' dalam diri lulusannya - sudah menjadi karakter yg tertanam sejak kecil)
  • Dengan menyelenggarakan pendidikan yang dapat menghasilkan profil lulusan sesuai level KKNI, berarti kita telah bertanggung jawab terhadap akuntabilitas lulusan kita sekaligus membantu mereka dapat bersaing dengan lulusan luar negeri. Karena setiap level dalam KKNI sudah disesuaikan dengan standar Internasional (ISCED = the Int'l Standard Classification of Education).
  • Saat ini DIKTI masih menerima dan menunggu masukan dari semua PT terkait perumusan CP prodi (sementara ada 75 CP prodi yg telah dirumuskan), khususnya prodi dengan ilmu dan kompetensi khusus misal keperawatan, pelayaran, dll
  • SKPI = Surat Keterangan Pendamping Ijazah = Diploma Supplement ; sesuai Permendikbud terbaru (no.81 tahun 2014) SKPI wajib dibuat dan diserahkan pada lulusan selain ijazah
  • SKPI  berisi antara lain identitas lulusan dan prodi, CP prodi (sehingga berupa uraian, bukan angka-angka), dan informasi tambahan tentang lulusan (prestasi, sertifikasi keahlian, keikutsertaan dlm organisasi, pengalaman magang/OJT,dll).
  • SKPI diterbitkan sekali dlm bhs Indonesia dan bhs Inggris, dicetak di atas kertas khusus (barcode/hologram), tidak dapat dilegalisir, dan tidak mencantumkan akreditasi krn akreditasi sifatnya dinamik/bisa berubah (update-nya bisa dilihat di website resminya BAN-PT).
  • SKPI dapat membantu lulusan lebih mudah memperoleh pekerjaan, krn pihak perekrut dpt melihat informasi lebih detil ttg 'kompetensi' lulusan dan memahami nomenklatur prodi serta tidak terpengaruh embel-embel hasil akreditasi prodi (yg notabene bukan merupakan 'dosa' mahasiswa / lulusan).
  • RPL = Rekognisi Pembelajaran Lampau = Recognition of Prior Learning, adalah proses pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang dilakukan secara otodidak dari pengalaman atau lainnya. Misal RPL untuk tenaga kesehatan lingkungan, pelayar, atau untuk merekognisi tenaga ahli yang langka di bidang medis atau lainnya. 
  • RPL membantu membuka kesempatan lintas jalur untuk melanjutkan ke pendidikan formal atau kualifikasi yang memiliki penghargaan di DUDI (dunia usaha dan dunia industri). 
  • RPL membuat capaian pembelajaran pendidikan non formal dan informal dapat terlihat, sehingga dapat dilegitimasi dan diakui pada kualifikasi yang sesuai (KKNI)
  • Sesuai kutipan dari sebuah artikel yg dimuat di http://poltekkesmanado.ac.id/, secara umum strategi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bertujuan untuk mendukung program pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), dan secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja terdidik dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi anggota masyarakat yang berpengalaman untuk memasuki perguruan tinggi (tanpa pembatasan umur peserta didik) melalui akselerasi dan efisiensi proses pendidikan serta peningkatan fleksibilitas prosedur penerimaan mahasiswa (multi entry multi exit). 
  • Penting : PT yang akan menerbitkan RPL harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari lembaga terkait (Diknas/Dikbud/DIKTI) !
Selain paparan di atas, ada hal menarik lainnya berupa guyonan pemateri yg cukup menggelitik, yaitu ttg fenomena konsultan di negara kita yg kurang dihargai shg diplesetkan menjadi 'koncone wong kesulitan', guyonan bu Megawati Santoso bahwa dirinya bukanlah ketua PDI-P tetapi ketua 'partai dosen Indonesia penuh perjuangan', dan pesan beliau agar para dosen dapat meraih gelar Doktor yg 'beneran' shg gelar Ph.D nya tidak diplesetkan menjadi 'poor hungry n dirty' .... he he.. ada-ada saja bu Mega :)

Oktober 27, 2014

Reunian..

Sabtu kemarin lusa, berkesempatan hadir di acara reuni perak SMAN 4 Surabaya Angkatan 89 (25th Tetrasma '89). Sayangnya gak semua teman seangkatan bisa hadir, tapi hal itu tdk mengurangi gayengnya acara yg dikemas nyantai dan ringan oleh temen2 panitia dg dagelan dan banyolan MC -dari alumni kelas Fisika- yg khas Suroboyoan. Acara digelar di aula sekolah, dengan cuaca yang sangat terik - serasa 'hot potatoes' alias panas kentang-kentang. Tapi kulihat semua yg hadir dapat menikmati acara sambil sibuk menyeka keringat masing2. Beberapa selfie dg teman akrab masing2 dan foto bersama guru2. Teman2 yg nyempetin datang dari jauuuh diberi penghargaan khusus oleh MC, dan teman2 seangkatan yg jadian dan akhirnya menikah diundang ke panggung untuk 'digojloki' sekaligus diberi kenang2an. Yg bikin keki...gojlokan MC pd teman2 yg dulu keliatan 'runtang-runtung' tapi akhirnya gak nerus relationship-nya ..he he...

Menarik melihat perubahan wajah dan perawakan teman2 seangkatan setelah 25 tahun berpisah. Ada yg awet muda, awet cilik, ada juga yg tuambah ndut..he he.. Dan yang bikin trenyuh adalah keberadaan seorang teman yg nyempatin datang walaupun kondisinya harus berada di atas kursi roda... mengingatkanku untuk lebih bersyukur dg kesehatan yg dikarunia Allah Ta'ala.

Masih tentang reunian... tadi pagi kebetulan ketemu dengan ibunya teman SMP anak sulungku di angkot, beliau akan mengunjungi teman ngajinya yg sedang sakit stroke. Jadinya rame deh ngobrol sana sini terutama ttg perkembangan anak2, tentang galaunya mereka saat beradaptasi dengan perubahan budaya di sekolah masing2 - maklum saat SMP anak2 kami bersekolah dgn sistem boarding/pondok, jadi agak sulit beradaptasi dgn budaya di sekolah umum (kebetulan anak2 kami gak nerusin di pondok). Juga tentang galaunya mereka dengan awal2 penerapan K13 - yg menurut anakku 'mangkeli'. Sejauh yg kutahu, sebenarnya K13 itu baik, tapi implementasinya dirasa terburu-buru dan agak dipaksakan.  Semoga pemerintahan yg baru terbentuk ini dapat segera menyelesaikan permasalahan implementasinya.

Selain itu, ibu teman anakkku juga cerita bhw teman ngajinya yg lagi sakit itu sangat tegar dan malah bersyukur kena stroke, padahal sebelumnya sangat aktif dan sering keliling luar negeri. Sakit itu membuatnya berkesempatan mengaji dan mendalami Al Qur'an, sehingga membuatnya lebih ikhlas dan tetap bersyukur di tengah2 sakitnya. "Seandainya saya tidak stroke, mungkin saya masih suka jalan2 keliling dunia Bu, dan gak sempat mengaji. Tapi saya ingin sembuh agar dapat sholat dengan berdiri" begitu cerita beliau. MasyaaAllah..barokallahu.... Semoga Allah Ta'ala segera memberi kesembuhan.

Yah .. cerita2 seputar reuni yang harus membuatku lebih pandai bersyukur. 

Oktober 01, 2014

eLearning environment

Kubuka fitur Logs pd LMS-ku untuk memantau tugas yang kuberikan pd mahasiswaku kemarin. Ya..kemarin aku ijin istirahat di rumah karena badan rasanya gak karuan kena flu dan kebetulan ada jadwal ngajar hari itu. Setelah kuunggah tugas untuk mereka dan kuinfokan lewat ketua kelas, aku merasa tenang, dan berharap mereka mengerjakannya.

Ternyata ....Nothing to display...tak satupun mahasiswa pd kelas tsb yg akses ke sistem hari itu, yg berarti tak satupun dari mereka yg mengunduh tugas, apalagi mengerjakannya :-(
Sebagai kompensasi, mereka kuwajibkan mendemokan hasil penyelesaian tugas tersebut satu per satu dalam pertemuan pekan depan.

LMS (learning management system) atau eLearning memang efektif dan cukup membantu, asalkan dibarengi dengan face to face dan terkadang apa yg kita update masih perlu diinfokan lewat sms atau wa ke mereka dan ini beneran terjadi…. Susah rasanya kalo hanya mengandalkan online learning, apalagi untuk menyampaikan materi pemrograman yang banyak unsur prakteknya.

Kadang mesti fleksibel memberlakukan agenda pembelajaran seperti yang sudah tertuang dalam sistem, seperti mengubah/memperpanjang jadwal unggah tugas atau unduh materi. Tentu dengan pertimbangan sikon atau argumen dari mereka yg bisa diterima dan disertai kompensasi tertentu yg mendidik. Mesti telaten, agar mereka menyukai lingkungan belajar dengan sistem tersebut. Karena menurutku dan juga dari pengalaman, jika mereka sudah suka, lingkungan tersebut dapat membuat mereka ‘lebih melek’ segala hal.

September 15, 2014

ACCETSE 2014.5

Alhamdulillah selesai sudah presentasi paperku pada acara ACCETSE 2014.5 yang diselenggarakan oleh tiga lembaga yaitu AFAP (Asian Fellowship of Academic Profesionals) , UTM (Universiti Teknologi Malaysia) dan ITS di rooftop Grand Darmo Suite Surabaya, Sabtu 13 September 2014.

Acara tersebut juga jadi ajang reuni bagiku, beberapa teman seangkatan pas kuliah S2 juga ikutan di situ, juga hadir dosen S2-ku bu Erma Suryani, Ph.D yang mewakili ITS sebagai partner penyelenggara. Selain aku dan partner penelitianku (P.Karjadi) yang mewakili Politeknik SAKTI Surabaya, peserta lainnya dari UK Petra, Univ. Ciputra, Univ. Widya Kartika, Univ. Gajah Mada, Univ. Brawijaya, ITS, STT Payakumbuh, Univ. Andalas Padang, dan beberapa universitas dan politeknik dari Malaysia (antara lain UTM, UUM, UniMAP, Univ Malaysia Perlis, Univ. Malaysia Kelantan & Politeknik Kelantan Melaka ), serta dari Univ of Moratuwa Sri Lanka. Insya Allah paper-paper yang dipresentasikan dalam konferensi int'l tersebut juga akan dimuat dalam Jurnal Teknologi UTM.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. AmranRasli -conference chairman- dilanjutkan presentasi ilmiah beliau tentang gap antara hasil riset akademik dengan kebutuhan/aplikasinya di dunia industri dan solusi-solusinya. Simak juga topik terkait hal tersebut yang ditulis oleh Professor Bruce Prideaux - James Cook University, dg judul "Bridging the Gap Between Academic Research and Industry ".Tulisan yang diawali dengan rumusan masalah yg menurutku menarik dan memang menjadi fenomena tersendiri yaitu : "Para peneliti sering memanggil industri dan masyarakat untuk membantu dalam koleksi data, namun hasil umpan baliknya jarang dalam bentuk yang dapat dipahami oleh masyarakat dan industri". Selengkapnya silahkan akses ke http://www.cdu.edu.au/sites/default/files/Bridging%20the%20Gap%20Between%20Academic%20Research%20and%20Industry.pdf.

Seperti yang dikutip dari salah satu panduan pengajuan proposal yang diterbitkan oleh Litabmas DIKTI bahwa  : "Sudah umum diakui bahwa terdapat korelasi positif antara GDP per kapita dan jumlah publikasi ilmiah bertaraf internasional serta jumlah sitasi yang dilakukan pada karya sesuatu bangsa. Kemampuan menerbitkan karya ilmiah di forum internasional meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia akan mutu produk teknologi sesuatu bangsa sehingga devisa yang berhasil diraih bangsa tersebut di pasaran global juga meningkat. Dapatlah dimengerti jika sejak tahun 1960-an secara bertaat asas Jepang membanting kemudi dan menggalakkan ilmuwannya untuk berkarya hanya dalam bahasa Inggris, dan dalam beberapa tahun terakhir tersaksikan upaya ilmuwan Cina menuliskan hasil temuannya dalam berkala ilmiah yang diterbitkan di Eropa dan Amerika..."

Ya memang perlu paper kita sampai ke hadapan mitra bestari dengan skala yang lebih luas, dengan cara mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah internasional, sehingga karya kita juga terbaca dan terdengar dalam layanan cepat bibliografi.

Tetapi di sisi lain pe-er besar juga menanti untuk diselesaikan, yaitu bagaimana kita dapat membuat sebuah karya ilmiah yang bermutu dan terpublikasi dalam skala internasional tetapi juga dapat diaplikasikan dalam dunia usaha dan industri (tentu dalam arti yang sesungguhnya - seperti yang sudah terjadi di negara maju seperti Jepang dan Cina).

Selamat bekerja !


update Februari 2015:
Alhamdulillah papernya sudah dimuat di e-journal - Jurnal Teknologi di http://www.jurnalteknologi.utm.my/index.php/jurnalteknologi/issue/view/161

September 05, 2014

September Ceria

Banyak kejadian mengawali bulan ini ... mulai dari yang menggembirakan sampai menyedihkan.

Alhamdulillah wa syukurilah putra putriku memasuki usia 15 tahun dan 6 tahun, barengan di awal2 bulan ini...
Alhamdulillah wa syukurilah aku dan keluargaku sudah enjoy tanpa asisten rumah tangga, dan membuat si bungsu jadi lebih mandiri ...
Alhamdulillah wa syukurilah tes serdosku dinyatakan lulus...
Alhamdulillah wa syukurilah sebagian pe-er kantor sudah selesai walau belum sempurna...

Alhamdulillah 'ala kulli hal ... saat ini, sementara beberapa masalah atau pe-er besar lainnya belum dapat terselesaikan, malah muncul lagi pe-er baru yang rumit nan komplek :-(

Alhamdulillah 'ala kulli hal ...
Tetap harus bersyukur dalam setiap keadaan .. juga sbg nasehat unt diri sendiri. 
Tetap September Ceria  :)

Juli 25, 2014

Wajib Taat

Presiden kita yang akan datang telah terpilih. Walaupun ada keraguan dan polemik yang berkembang di masyarakat, sebagai rakyat sekaligus umat Islam kita wajib mendengar dan taat sebagaimana ajaran Al-Qur’an dan sunnah, selama Pemimpin kita tidak memerintahkan kepada maksiat. Banyak dalil sahih yang menegaskan kewajiban taat tersebut, termasuk saat Pemimpin memutuskan awal Ramadhan dan Idul Fitri, kita wajib menaatinya.

Mari kita do'akan agar Presiden kita nanti benar-benar cakap dan amanah, serta selalu teguh di atas agama Allah Ta'ala. Jika nanti terjadi hal yang kurang atau tidak kita inginkan (naudzubillah)...jangan hanya menyalahkan Pemimpin kita. 
Sebagai rakyat, kita mesti intropeksi diri, terus memperbaiki tauhid dan akidah di lingkungan kita perlahan-lahan, karena pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya (dikutip dari artikel di http://muslim.or.id/manhaj/inilah-alasan-mengapa-pemimpin-hasil-pilpres-harus-tetap-ditaati.html)

Akhirnya...selamat menyambut Idul Fitri, dan berhari rayalah setelah ada informasi resmi dari pemerintah. Perbanyaklah berdo'a di sisa Ramadhan ini : Ya Allah ...Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah kami. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini. 


Juli 13, 2014

Sebaiknya jangan sebut mereka Israel

Kembali bangsa Palestina menjadi korban kebiadaban Israel...maksudnya kaum zionis Yahudi. Sungguh nama Israel itu tak seharusnya mereka sandang, terlalu mulia jika dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan selama ini terhadap bangsa Palestina. Nama yang sebenarnya disandangkan pada Nabi yang mulia, keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yaitu Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. 

"Ketika penamaan itu tanpa konsekuensi, mungkin masalahnya lebih ringan. Namun nama tidak hanya sebatas nama. Masyarakat menggunakan nama ini untuk konteks konflik (untuk mengutuknya - pen) : Biadab Israil… Israil membantai kaum muslimin… penyerangan Israil ke Palestina… Israil penjajah dunia…. dst. Kita sangat yakin, maksud mereka bukan dalam rangka menghina nabi Ya’qub ’alaihis salam, namun tidak selayaknya dilakukan karena beberapa pertimbangan" (http://www.konsultasisyariah.com/yahudi-bukan-israel/) ...wallahu a'lam

Sekarang, mari kita salurkan donasi untuk saudara-saudara kita di Palestina, bisa melalui http://www.konsultasisyariah.com/donasi-peduli-palestina/ .... 
"mari kita buat mereka tersenyum, menyambut berbuka dan berhari raya"




Juli 06, 2014

Kekuatan Do'a

Lima belas tahun dia setia mendampingi dan mendo'akan suaminya yang sedang koma karena kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan otak. Selama suaminya koma, dia memfokuskan konsentrasinya untuk mentarbiyah putri kecilnya dengan memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran, hingga akhirnya putrinya dapat menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun.  Putrinya tumbuh menjadi anak yang sholehah, menjenguk ayahnya, meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. Sampai pada suatu malam sang putri meminta ijin pada ibunya untuk tidur bersama ayahnya. 

Putrinya bercerita :
"Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga?, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini?"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..?? "

Sang ibu berkata : 
"Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma… Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya. Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup. Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin".

"Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…"

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)

Juni 19, 2014

Banjir Parah dan Drainase di Sidoarjo

Tiga hari berturut-turut terpaksa 'menikmati' macet, karena banjir parah yang melanda mulai kawasan Buduran sampai Aloha-Gedangan. Luberan air ke jalan dekat Aloha dan penyedotan air banjir di area pabrik Maspion, menyebabkan muacet yang ekornya sampai Buduran. Banjirnya gak tanggung2, beberapa kampung terendam sampai paha orang dewasa, bahkan infonya beberapa sekolah dan pabrik Maspion sampai harus meliburkan siswa dan karyawannya. 

Seorang penumpang yg kebetulan seangkot denganku kemarin mengeluh, sepeda motornya sampai rusak mesinnya setelah beberapa hari berturut2 terjebak macet dan masuk bengkel sampai habis 1.2 jt. Penumpang lainnya akhirnya memutuskan balik kucing (pulang) karena merasa 'sungkan' datang sangat terlambat ke kantornya tiga hari berturut2. Perjalanan dengan angkot dari Sidoarjo ke Surabaya yang biasanya dapat ditempuh 45 menit - 1 jam (asal gak ngetem..he he), tiga hari ini harus ditempuh sekitar 2 - 2,5 jam. 

Duh.... padahal Sidoarjo udah dapet Adipura, tapi sepertinya sistem drainase dan normalisasinya belum ditangani dengan serius. Ditambah kebiasaan sebagian warga yg masih saja membuang sampah ke sungai atau aliran air lainnya, jadi tambah lengkap penyebab banjir di kotaku :-(
  
"Seperti yang dijelaskan Badrun Sekretaris Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian - Sidoarjo, ada perubahan fungsi dan bentuk saluran pengairan dalam 10 tahun terakhir di Sidoarjo. Saluran-saluran air menuju Avoor Buntung yang dulunya merupakan saluran pengairan, banyak yang mengalami penyempitan karena pengembangan kawasan permukiman warga. Di sisi lain, Pemkab Sidoarjo, tidak pernah melakukan normalisasi sistem pengairan dan drainase" (http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/135965-Banjir-Sidoarjo,-Karena-Saluran-Air-Berubah-Fungsi

Jadi inget, dulu tahun 90-an aku pernah ngalami banjir lumayan parah, saat masih tinggal di Surabaya (dari Simo Sidomulyo terus pindah ke Pucang Anom). Tapi sekarang banjir di Surabaya tidak separah yang dulu, bahkan banyak berkurang, sudah banyak perbaikan, sistem drainase dan normalisasinya sudah ditangani dengan serius.

Semoga masalah banjir dan drainase itu segera ditangani dengan lebih serius oleh PemKab Sidoarjo... yg pasti juga menjadi harapan semua warganya.

Juni 17, 2014

Terimakasih Dafi

Rasanya masih segar dlm ingatan, saat awal anak sulungku masuk pesantren (SMP IT Darul Fikri) 3 tahun lalu, masih agak kolokan dan sempat hampir 'menyerah'.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu... dengan ridho Allah Ta'ala, dengan gemblengan dan bimbingan para ustadz dan ustadzah yang telah mencurahkan segala ilmu, nasehat, waktu, pikiran dan tenaga bagi para santri serta jalinan suka duka pertemanan diantara mereka ... telah menghantarkan anakku dan teman2nya seangkatan menjadi lebih mandiri dan dewasa, lebih tahan banting dan yang paling penting mampu membuat mereka hafal Al Qur'an rata-rata 5 sampai 6 juz...semoga mereka istiqomah dalam rutinitas ibadahnya serta terus menjaga dan menambah hafalannya. 

Alhamdulillah...angkatan ke 2 ini semuanya lulus dengan hasil rata-rata yang cukup memuaskan dan yang lebih penting semuanya diraih dengan cara-cara "terhormat" alias jujur. Sebelum Unas semua santri dan ustadz-ustadzah dan disaksikan para wali-ortu, telah berkomitmen dan berdeklarasi untuk melaksanakan Unas dengan sejujur-jujurnya.

Hari Minggu, 15 Juni kemarin, mereka telah diwisuda.Sederet acara mulai sambutan2, demo hafalan2 mereka di atas panggung, tayangan kilas balik kisah mereka mulai awal masuk pesantren sampai menjelang unas, kuliah ilmiah, prosesi sederhana, pemberian penghargaan untuk beberapa santri yang berprestasi - baik prestasi akademik maupun prestasi soft skills (leadership,dll)- dan alhamdulillah anak sulungku termasuk diantaranya (santri peraih nilai unas sempurna untuk mapel matematika), serta do'a penutup oleh Ustadz Syaiful Arifin mampu menjadikan hati kami mengharu biru.

Ada yang juga menarik dalam acara wisuda tersebut, yaitu isi kuliah ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Imam Susilo - pakar patologi dari RSUD dr. Sutomo. Paparan beliau tentang perilaku prestatif (self achievment) yang didahului potongan film ttg cara seorang pelatih football dlm memotivasi para pemain terutama ketua tim yang dirasa menurun semangat juangnya. sang pelatih memacu ketua tim untuk melakukan pemanasan dengan usaha yg sangat maksimal- break the limit - dan menghapus ketakutannya akan bayang2 kegagalan diri dan timnya. Motivasi sang pelatih akhirnya mampu membangkitkan semangat juang semua pemain.

"The mind is the limit. as long as the mind can envision the fact that you can do something, you can do it, as long as you really believe 100 percent - Arnold Schwarzenegger"

Tayangan dan materi kuliah itu, menurutku tepat sasaran. aku masih ingat betul, anakku dan beberapa temannya sempat beberapa kali mengeluh dan protes pada beberapa ustadz, bahkan sempat kabur masal (he..he...maafkan mereka ustadz). hal itu mereka lakukan karena menurut mereka aturan dan target pesantren sangat berat, mereka merasa berat harus menyetor hafalan secara periodik dengan batasan waktu tertentu, sementara mereka juga dituntut untuk menuntaskan target akademik yang telah dicanangkan oleh lembaga. 

Tapi sebenarnya prestasi ataupun target-target itu dapat diraih dan mereka telah membuktikannya, tentu dengan do'a dan upaya : disiplin, tekun, semangat tinggi, fokus pada tujuan dan pantang menyerah. Intinya -lagi2- adalah pentingnya soft skills, pentingnya konsep diri & harga diri, pentingnya kebutuhan akan prestasi dan menemukan metode atau strategi jitu untuk meraihnya.

Finally...terimakasih Dafi, jazakumullahu khoiron katsiro




Juni 01, 2014

Kelebihan Pendidikan Vokasi

Bagi calon mahasiswa yang saat ini belum memutuskan mau kuliah dimana, coba simak beberapa informasi berikut ini sebagai bahan pertimbangan :

  • luangkan  waktu untuk mencari tahu jenis-jenis perguruan tinggi (PT) di Indonesia, agar tahu perbedaan universitas, sekolah tinggi, institut, akademi dan politeknik. simak artikel yang membahas hal tersebut di situs resmi DIKTI (http://www.dikti.go.id/id/profil-dikti/sistem-pendidikan-tinggi/)
  • cari perguruan tinggi yang benar-benar legal, semua program studinya telah terakreditasi dan tidak menyelenggarakan kelas jauh (http://www.dikti.go.id/id/info-akademik/kiat-memilih-program-studi/)
  • pengen lebih siap kerja? sebaiknya pilih perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi.
  • apa itu pendidikan vokasi? yaitu pendidikan yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. 
  • banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, tetapi pilihlah Politeknik !
  • mengapa Politeknik? karena Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun iptek, yang memberlakukan sistem paket shg lebih menjamin mahasiswanya lulus tepat waktu dan mempunyai jam praktek / praktikum lebih banyak daripada teori.  
Salah satu PTS yang menyelenggarakan pendidikan vokasi adalah Politeknik SAKTI Surabaya (POLSAS), yang merupakan pengembangan dari Sekolah Akhli dan Kejuruan Teknik Industri (SAKTI). Didirikan oleh Yayasan Bina Praktika Manajemen dan Industri - sebuah organisasi nirlaba yang diprakarasai oleh pimpinan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan para pengusaha - pada tahun 1988.  

POLSAS menyelenggarakan Program Diploma 3 Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Komputer dan Administrasi Niaga. Hampir semua program studi tersebut telah terakreditasi B. Kurikulum yang diterapkan berdasarkan kebutuhan industri dan dilaksanakan secara intensif dengan menekankan pada kerja praktek, dilengkapi dengan program magang (on the job training) dan penempatan kerja.

Kampusnya terletak di Jl. Jemursari Selatan IV No. 3 Surabaya (031-8494568), menempati lahan milik sendiri seluas 8.080 m2, yang dilengkapi dengan bengkel las, bengkel mesin perkakas, bengkel otomotif, laboratorium komputer, laboratorium PLC, bengkel elektronika, laboratorium simulasi bisnis, dan laboratorium Bahasa Inggris. Dan yang gak kalah penting....biaya kuliahnya sangat bersaing serta membuka kelas malam untuk para karyawan.

Untuk sekolah menengah vokasi, terutama bagi siswa yang mempunyai minat dan bakat di bidang IT, cobalah tengok SMK Telkom Malang.  Dengan berbagai pertimbangan, kami juga memilih sekolah itu untuk kelanjutan studi putra sulung kami setelah lulus dari SMP IT Darul Fikri Sidoarjo pertengahan Juni ini.... insya Allah.

Ada yang menarik dalam presentasi yang mereka paparkan saat tes wawancara kemarin lusa. "Intelligence plus caracter = True Education", hal itu diterapkan dalam kurikulum mereka yang sepertinya komplit (hard skills+soft skills dengan durasi pelajaran sekitar 55 jam perminggu plus ada project expo / project work pertahunnya).

Muatan hard skills terdiri dari kelompok mapel wajib, dasar keahlian, paket keahlian (teknik komputer jaringan, rekayasa perangkat lunak, multimedia, sistem telekomunikasi), ekskul, sampai dengan praktek kerja industri (prakerin selama 3 bulan disebar ke 73 industri). Sedangkan untuk muatan soft skills, rupanya mereka berkomitmen mewujudkan praktek nyatanya, hal itu nampak pada attitude siswa2nya, salah satu siswa bahkan tdk segan membantu kami mencari tempat kos di sekitar sekolah, semua guru dan petugas sekolah bahkan bapak2 satpam-nya juga ramah dan sigap melayani semua tamu.

Hal lain yang melegakan kami adalah saat wawancara, mereka menjelaskan akan memonitor secara kontinyu kehadiran siswa, menelpon hp ortu jika putra/i-nya absen tanpa keterangan, karena siswa2nya banyak yang berasal dari luar daerah maka mereka juga memonitor secara berkala tempat kos siswa2nya (terutama menyangkut 'virus' game online), mereka juga lebih menyarankan siswanya naik sepeda ontel ke sekolah, memberlakukan dengan ketat pemakaian sepeda motor (belum memiliki SIM = tidak boleh bawa sepeda motor ke sekolah), dan bagi siswa muslim dirutinkan membaca asmaul husna & sholat duha sebelum memulai pelajaran serta wajib mengikuti ekskul baca tulis Al Qur'an (bagi yang belum bisa) dan tafsir Al Qur'an (bagi yg sdh bisa). 

Jadi ...  selamat mempertimbangkan dan memilih sekolah vokasi ! 


April 25, 2014

LA POLSAS

Setelah sempat vakum karena kesibukan pengelolanya, insya Allah semester depan Local Academy Cisco - Politeknik SAKTI Surabaya (LA POLSAS) kembali membuka kelas sertifikasi IT Essentials untuk mahasiswa POLSAS dengan biaya yang sangat bersaing. Tidak menutup kemungkinan kami juga membuka untuk umum, syarat & ketentuan berlaku tentunya :-)

Cisco Networking Academy Program (CNAP) adalah program jalur akademik yang ada di bawah Cisco System Inc. Kurikulum disusun sedemikian rupa dengan modul yang interaktif, online assesment, serta manajemen akademi secara online (elearning system). LA POLSAS merupakan salah satu dari sekian banyak 'virtual academy' dalam naungan CNAP (https://www.netacad.com). Sejak bulan Maret 2009 POLSAS telah resmi terdaftar sebagai Local Academy Cisco, yang berhak menyelenggarakan pelatihan untuk mendapatkan sertifikat Cisco mulai dari tingkat dasar yaitu IT Essentials sampai CCNA.

Kurikulum IT Essentials terdiri dari 12 chapter yang akan kami berikan dalam durasi sekitar 12 minggu, dengan frekuensi 3x pertemuan per minggu, dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat memperoleh nilai tambah ... tambah wawasan, kompetensi, dan sertifikat dari Cisco tentunya.

Berikut urutan chapter IT Essentials :
Chapter 1: Introduction to the Personal Computer
Chapter 2: Lab Procedures and Tool Use
Chapter 3: Computer Assembly
Chapter 4: Overview of Preventative Maintenance and Troubleshooting
Chapter 5: Operating Systems
Chapter 6: Networks
Chapter 7: Laptops
Chapter 8: Mobile Devices
Chapter 9: Printers
Chapter 10: Security
Chapter 11: The IT Professional
Chapter 12: Advanced Troubleshooting

Kelas akan dimulai dengan pembahasan materi per chapter, ujian online per chapter dan kesempatan mengikuti 1x ujian remidi (jika belum memenuhi skor minimal), kemudian diakhiri dengan ujian praktek. Ujian online utama maupun remidi wajib dilaksanakan di laboratorium komputer kami dengan pengawasan khusus untuk menjaga kualitas lulusan.

Berminat ? silahkan menghubungi kami di alamat email berikut ini :
  • u.indahyanti@gmail.com (NetAcad Staff)
  • totokmulyono@gmail.com (NetAcad Staff, NetAcad Instructor)
  • yoyok2008its@gmail.com (NetAcad Contact, NetAcad Success Lead, NetAcad Staff, NetAcad Instructor)





April 24, 2014

KKNI dan ABET

Saat ini, aku dan temen2 prodi lagi coba menyusun kurikulum mengacu KKNI. Kepanjangannya adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dan dari referensi yang kubaca, diharapkan adanya KKNI dapat mengubah cara pandang kompetensi seseorang, tidak lagi semata pada ijazah, tapi juga melihat kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang (formal, non formal, atau in formal).

Awalnya sempet bingung menerjemahkan level 5 KKNI (program Diploma 3) ke kurikulum kami. Setelah menyimak penjelasan narasumber yang kami undang akhir Januari lalu dan melengkapinya dengan membaca beberapa referensi dari internet, jadi mulai 'agak' paham apa maksud capaian pembelajaran atau learning outcomes pada level 5 KKNI, bagaimana cara merumuskannya dan menurunkannya ke kurikulum.

Sepertinya capaian pembelajaran itu ya .. kompetensi, tapi lebih komprehensif, berikut definisi masing-masing sesuai referensi yang kubaca :
(1) capaian Pembelajaran (learning outcomes) merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
(2) sedangkan kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

Nah berikut capaian pembelajaran level 5 KKNI :
















IMHO, berikut rangkuman langkah-langkah menyusun kurikulum D3 mengacu KKNI 'versi pemahamanku' dari hasil menyimak paparan narasumber dan beberapa referensi yang kubaca :
  1. Berdasarkan analisa SWOT dan tracer study, buat rumusan profil lulusan yang diharapkan, kemudian rumuskan turunannya yaitu rumusan capaian pembelajarannya.
  2. Tetapkan mata kuliah bersama (untuk semua prodi) dan mata kuliah yang mendukung visi misi serta menjadi ciri khas institusi dan prodi. Contoh, di tempat kami ada mata kuliah Kedisiplinan, Job Preparation, dan mata kuliah pendukung soft skills lainnya.
  3. Menetapkan mata kuliah-mata kuliah yang relevan dengan rumusan tersebut di atas, dengan cara sebagai berikut : 
    • Review semua mata kuliah dalam kurikulum yang sedang berjalan, tandai yang masih relevan dengan rumusan capaian pembelajaran, salin dalam tabel kurikulum yang baru.
    • Jika ada mata kuliah dalam transkrip yang dianggap tidak relevan dengan rumusan capaian pembelajaran, lalukan penghapusan/penggantian, dan catat perubahan tersebut.
    • Perhatikan bobot SKS dan turunan Jam Pelajaran (JP) nya. Sejauh yang kutahu, pada politeknik / pendidikan vokasi : 1 SKS teori = 1 JP, 1 SKS praktek = 2 JP, dan untuk PKL/ OJT (On The Job Training) 1 SKS nya= 4 JP. 
    • Beberapa unsur penentu untuk memperkirakan besaran SKS antara lain : metode/strategi pembelajaran yang dipilih, tingkat kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai, dan besarnya sumbangan ‘capaian pembelajaran’ mata kuliah dalam kerangka pencapaian learning outcomes lulusan.
    • Perhatikan batas maksimal SKS yang telah ditentukan (untuk D3 = 120 SKS)
    • Jika ada mata kuliah pendukung kompetensi yang belum masuk dalam kurikulum, masukkan sebagai suplemen diploma (mata kuliah nol SKS) yang dapat diterbitkan Surat Keterangan Pelengkap Ijazah (SKPI) jika mahasiswa telah menempuh dan atau lulus mata kuliah tersebut.
Bisa juga dibuat tabulasi pembentukan mata kuliah dengan kolom-kolom : rumusan capaian pembelajaran dan bahan kajian, kemudian kolom bahan kajian dibagi lagi dalam beberapa kelompok mata kuliah.

Lebih bagus lagi jika kurikulum yang disusun bisa disesuaikan dengan standar ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). ABET merupakan lembaga akreditasi independen dari Amerika Serikat yang mengakreditasi program pendidikan bidang teknik. Jika dibuat tabulasi dengan standar ABET (EC 2000 General Criteria - Criterion 3. Program Outcomes and Assessment), tahapannya ada 11 yaitu A - K, dan sepertinya unsur soft skills juga dominan di dalamnya. Ternyata soft skills adalah 'nutrisi pendidikan' yang sangat diperhatikan ya.. (baca juga postingan sebelumnya di http://uce-indahyanti.blogspot.com/2010/08/sop-kikil-eh-soft-skill.html).

Berikut uraian tahapan A-K standar ABET :
  •     A - an ability to apply knowledge of mathematics, science, and engineering
  •     B - an ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and interpret data
  •     C - an ability to design a system, component, or process to meet desired needs within realistic constraints such as economic, environmental, social, political, ethical, health manufacturability, and sustainability and safety
  •     D - an ability to function on multidisciplinary teams 
  •     E - an ability to identify, formulate, and solve engineering problems 
  •     F - an understanding of professional and ethical responsibility 
  •     G - an ability to communicate effectively 
  •     H - the broad education necessary to understand the impact of engineering solutions in a global, economic, environmental, and societal context 
  •     I - a recognition of the need for, and an ability to engage in life-long learning 
  •     J - a knowledge of contemporary issues 
  •     K - an ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools necessary for engineering practice. 
Demikian, semoga bermanfaat ....

April 13, 2014

Topik nano-nano

Sekian lama gak posting, jadi bingung topik apa yg ingin kubagi saat ini. Sebenarnya beberapa waktu lalu pengen nulis ttg beberapa bagian menarik dari buku "Kesaksian Seorang Pilot" terbitan Darul Sunnah, yang kebetulan kubeli berdekatan waktunya dengan tragedi hilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines itu.

Seperti kata pengantar yang diberikan oleh Kapten Pilot Sukarwono, buku itu banyak membagi pengalaman sang pilot sekaligus sang penulis - Kapten Pilot Anas AL-Qauz- yang sarat makna dan hikmah. Intinya bahwa secanggih apapun sistem dalam pesawat, seperti sistem listrik, sistem hidrolik, sistem tekanan udara dalam kabin yang hampir mampu menyamakan tekanan pada permukaan bumi saat pesawat terbang tinggi, sistem AC yang mampu mengondisikan suhu kamar, ketika suhu di luar pesawat mencapai minus 50 derajat, juga sistem radar yang mampu mendeteksi keberadaan awan dan pesawat lain, serta sebanyak apapun pengalaman sang pilot, tetaplah hukum Allah Ta'ala tentang kematian berlaku di langit ataupun di bumi. 

Salah satu kisah penuh hikmah dari buku tersebut adalah peristiwa syahid seorang pilot saat sedang bertugas. Sungguh betapa keistiqomahan ibadah semasa hidup sang pilot - Kapten Khalid Asy Syubaili - yang juga teman sang penulis - telah menghantarkan kematian beliau saat bertugas dalam keadaan syahid, insya Allah Ta'ala. Pada malam gelap gulita itu pesawat yang dikemudikannya bertabrakan dengan sebuah pesawat Rusia di langit India. Dari kotak hitam diketahui beliau sempat memohon ampun kepada Rabb-nya dan menyempurnakan kalimat syahadat sesaat sebelum tabrakan terjadi.

Kalimat tauhid itu diucapkannya dengan cepat berlomba dengan pesawat Rusia yang datang dengan kekuatan penuh ke arahnya. Menurut paparan sejumlah bukti dalam buku itu, hal tersebut terjadi karena kesalahan kapten pesawat Rusia yang tidak bersandar pada terjemahan mekanik komunikasi, sehingga dia terbang pada ketinggian yang sama dengan pesawat yang dikemudikan Kapten Khalid (halaman 28). Semoga peristiwa tersebut lebih memotivasi kita untuk senantiasa mengingat Allah Ta'ala sampai kematian datang menjemput kita kapanpun dan dimanapun.

Hal lain yang pengen kubagi adalah ttg fatwa haram makan makanan yang disajikan secara prasmanan di restoran - "all you can eat". Fatwa oleh salah seorang ulama Arab Saudi tersebut dikeluarkan karena menurut beliau seorang muslim harus menentukan nilai dan kuantitas pada makanan yang akan dimakan sebelum membelinya... Wallahu a'lam.

Kisah lain seputar "all you can eat" yang kuambil dari pengalaman sang penulis buku "99 Cahaya di Langit Eropa" - Hanum Rais dan suaminya- itu (halaman 56). Sebuah restoran ala Pakistan di Austria yang benar-benar menerapkan slogan "All You Can Eat. Pay As You Wish. Makan Sepuasnya Bayar Seikhlasnya". Sebuah restoran yang menerapkan model bisnis "gila" yg menjungkir balikkan teori-teori ekonomi dan bisnis. Kenyataannya restoran itu benar-benar ada dan bertahan sejak tahun 2003. Menu yang disediakan pun sangat menggoda, sayur hanya disediakan sebagai pelengkap, selebihnya adalah daging halal yang komplit, pilihan kentang dan nasi putih panas, buah, dan aneka ragam pencuci mulut.

Sang pemilik restoran - Natalie Deewan - yakin dengan konsep ikhlas memberi dan menerima, yakin bahwa sisi terindah dari manusia yang sesungguhnya adalah kedermawanan. Aku setuju dengan sang penulis, sepertinya restoran model begini belum cocok untuk budaya Indonesia, belum ada sistem kejujuran atau pengendalian diri yang dicontohkan oleh sebagian besar pemimpin kita. Mereka mestinya serius dan konsisten meng-edukasi masyarakat dengan nilai-nilai luhur tersebut, sehingga suatu saat ada yang "berani" menerapkan restoran dengan model tersebut di sini. Atau saat ini mungkin sudah ada yang menerapkannya tapi aku belum mendengarnya..semoga saja.

Tulisan kali ini kututup dengan sebuah berita yang barusaja kudengar dari Radio Suara Surabaya saat perjalanan menjenguk anak sulungku di pondokannya tadi. Berita ttg kota Surabaya yang meraih penghargaan "City of the Future" Socrates Award 2014 dari Europe Business Assembly (EBA). Sebagai organisasi non pemerintah, EBA mempromosikan transformasi ekonomi praktis, pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. EBA memandang berbagai permasalahan di Surabaya ditangani secara komprehensif. Indikatornya, intensitas banjir berkurang, kualitas udara membaik, sosial-pendidikan juga lebih baik, dan penanganan sosial dilakukan secara manusiawi.

Rencananya bu Risma akan diundang ke London untuk memaparkan secara lengkap tentang kota Surabaya, termasuk mengenai konstruksi. Seperti sosok Fatma - muslim asal Turki, sahabat Hanum Rais - yang mempunyai komitmen menjadi agen muslim yang baik saat harus tinggal di Austria mendampingi suaminya, maka kupikir Natalie Deewan dan bu Risma juga mempunyai komitmen tersebut.

Selamat buat bu Risma dan warga Surabaya, turut senang rasanya. Aku berharap apapun permasalahan politik yang baru dilalui oleh beliau, dan apapun hasil pemilu legislatif yang akan mewarnai kursi dewan kota Surabaya, tidak mempengaruhi pengabdian dan kinerja beliau beserta seluruh jajarannya.

Februari 13, 2014

Miris....

Baru kutahu apa yg menguatkan hati dan tekad bu Risma menutup lokalisasi besar di Surabaya yg cukup kontroversial itu, walau ada halangan dan tekanan yg sangat kuat dari pihak-pihak yg menentangnya. Selain pasti karena rasa tanggung jawab moralnya, juga karena sebuah kisah nyata yg pasti membuat kita miris dan prihatin. Sebuah kisah yg membuat mata Najwa -sang host- dan mata bu Risma berkaca-berkaca saat menceritakannya....(http://www.youtube.com/watch?v=lRofR4kDnMk)

Kisah seorang wanita berumur kisaran 60 tahun yg tinggal di sebuah rumah petak sangat sederhana dan masih menjajakan 'dirinya' dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan dasar hidupnya.....ketika ditanya oleh bu Risma : siapa pelanggannya ? jawabannya membuatku terperangah .. pelanggannya adalah anak-anak usia SD-SMP ! mengapa? karena wanita itu mau menerima 'upah' yg hanya ribuan rupiah dari mereka ! masya Allah.. naudzubillah !

Semoga bu Risma diberi kekuatan dalam menghadapi semua tekanan termasuk tekanan politik yg sedang dihadapi beliau saat ini...dan sempat membuat beliau berniat mengundurkan diri dari jabatan walikota Surabaya. Semoga Allah menerima semua amalan pengabdian beliau untuk warga Surabaya dan membalasnya dengan kebaikan yang lebih banyak...aamiiin.

Terima kasih bu Risma.... Walaupun aku tinggal di Sidoarjo tapi hampir setiap hari kerja dapat kunikmati kenyamanan kota Surabaya, setelah naik angkot turun dekat bunderan Dolog kemudian melewati jembatan penyeberangan, selalu kunikmati pemandangan kota dari atas jembatan terutama Taman Pelangi yg cantik itu.

Januari 25, 2014

Jangan sampai kita bangkrut !


Jangan sampai kita bangkrut ... jangan sampai kita membagi-bagi pahala saat dihisab nanti....begitu nasehat ustadz yang kudengar lewat radiorodja.com malam ini.

Diingatkan oleh ustadz agar kita tidak meremehkan membayar hutang, tidak meremehkan meminta maaf secara umum jika kita pernah menyakiti atau mengambil hak orang lain yang kejadiannya mungkin sudah berselang sekian puluh tahun...

Maka dari itu ... mohon maaf setulus-tulusnya pada semua orang, sanak saudara, kerabat, teman dan semua kenalanku sejak kecil sampai sekarang, yang mungkin membaca tulisanku ini... mohon maaf jika aku mungkin pernah berhutang, mengambil yang bukan hakku, menggunjing, menyakiti perasaan, dan semua yang tidak mengenakkan yang mungkin pernah kulakukan, mohon maaf jika aku belum melunasi, mengembalikan, dan belum meminta maaf atas semua itu......

Semoga kita tidak bangkrut ...semoga kita tidak bangkrut saat datang hari pertanggung jawaban semua amal perbuatan kita nanti .... jangan sampai kita bangkrut karena harus membagi-bagi pahala yang telah susah payah kita kumpulkan saat hidup di dunia, membagi-bagi pahala pada sesama untuk melunasi hutang kita, untuk membayar semua 'kompensasi' perbuatan jelek kita.... Naudzubillah !

Satu lagi saudaraku... diingatkan juga oleh sang ustadz bahwa semakin banyak rejeki dan semakin mudah sarana yang diberikan oleh Allah pada kita, maka akan semakin berat pertanggung jawabannya di hadapan Allah kelak.

Ustadz memberi contoh : jika dalam suatu majelis ilmu datang seorang yang sudah tua atau seorang yang rumahnya jauh dari lokasi majelis, maka telah tegak hujjah bagi yang masih muda dan sehat atau dekat rumahnya dengan majelis ilmu tapi tidak mau mendatanginya padahal tersedia rejeki dan sarana baginya.

Contoh lain dari ustadz adalah jika saat mata masih sehat tapi tidak digunakan untuk belajar membaca Al Qur'an, tidak digunakan untuk banyak membaca Al Qur'an, maka bersiap-siaplah untuk mempertanggung jawabkannya.

Sebagai pengingat bagi diri sendiri dan pembaca, mari kita selalu berdo'a pada Allah agar meneguhkan hati kita di atas agama-Nya ... Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala diinik”,  dan berdo'a agar Allah menolong kita untuk dapat berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Nya ...  "Allahumma a'inni 'ala dhikrika wa shukrika wa husni 'ibadatika"

Januari 20, 2014

Orientasi Proses

Banyaknya pe-er di kantor yang harus kuselesaikan saat ini mulai membuatku merasa kehilangan beberapa hal, salah satunya waktu luang yg dulu mudah kuperoleh dan bisa kuiisi dg banyak membaca artikel,sekarang seakan jadi barang mahal....

Banyaknya pe-er juga sempat membuatku agak kelimpungan, walau sudah kucoba membuat daftar tugas dengan skala prioritas, tapi prakteknya memang tak semudah teori. Sepertinya masih ada beberapa dari pe-er tersebut yg belum terselesaikan atau sudah coba diselesaikan tapi belum kerasa atau belum kelihatan hasilnya. Jadi gamang rasanya...

Sampai akhirnya dalam suatu diskusi panjang dengan suami, aku merasa menemukan semangat baru. Pesan beliau agar aku fokus, fokus dan fokus saja untuk menyelesaikan satu persatu dari semua pe-er yang ada sebaik mungkin, tanpa terlalu memikirkan bagaimana hasilnya nanti...membuatku merasa lebih nyaman menjalani hari-hari di kantor, walau terkadang pada kondisi tertentu bad mood masih saja muncul.

Yah...saran untuk berfokus pada proses itulah yang menginspirasi tulisanku kali ini. Saat kurasakan semangat mulai menurun karena ada 'tantangan' (masalah) yg cukup pelik, ku-sugesti pikiranku agar tetap fokus terhadap proses penyelesaiannya, bukan pada bagaimana hasilnya nanti. Insya Allah dengan proses yg baik maka akan diperoleh hasil yang baik pula. Mungkin pada kenyataannya kadang bisa berbeda, proses yang baik kadang diperoleh hasil yang kurang baik atau bahkan tidak baik. Tapi kita mesti yakin semua pasti ada hikmahnya (menghibur diri nih .. he he...)

Kira-kira seperti yang diterapkan dalam prinsip manajemen Kaizen - yang bermakna "perbaikan yang berkesinambungan" - bahwa tahap pemrosesan dalam perusahaan harus selalu disempurnakan agar hasil dapat meningkat.